Gambar: Kantor Kepala Desa Seloliman
Desa Seloliman dengan luas 4,62 km2 terletak pada 07° 36’31,7” LS dan 112° 35’05,8” BT. Desa Seloliman terdiri dari tiga dusun diantaranya Dusun Biting, Sempur, dan Balekambang. Batas-batas desa ini yaitu sebelah Utara Desa Kesimen, Barat Desa Sugeng, Selatan Desa Kedungudi, dan Timur Hutan,Ngoro. Desa ini memiliki total penduduk 2474 jiwa.
Nama Seloliman sendiri berasal dari kata
Sansekerta yaitu “Selo” yang berarti Batu dan “Liman” yang berarti Gajah.
Sehingga arti nama Seloliman sendiri berarti batu besar (diibaratkan
seperti gajah) karena konon katanya pada saat babad desa kondisi hutan
dan kawasan yang dibabad banyak ditemukan batuan besar dan sampai saat ini
masih banyak ditemukan batu-batu besar di pinggir jalan menuju kawasan
Jolotundo.
Desa Seloliman memiliki banyak
budaya yang masih terjaga kelestariannya seperti Ruwah Dusun, Wayang Kulit,
Pencak Silat Mulya Sakti, Banthengan (kuda lumping), dan Karawitan. Selain itu,
juga terdapat situs purbakala Jalatundo, Punden Mbah Sumboj, dan Punden Bale
Sukudomas.
Landmark yang ada di Desa Seloliman
diantaranya kantor kepala desa, masjid, PPLH, sekolah, sumber air, kesehatan,
dan situs purbakala.
Banyak potensi yang terdapat di Desa Seloliman mulai dari potensi
fisik dan non fisik. Potensi fisik meliputi sumber mata air, perkebunan,
pertanian, dan peternakan serta potensi non fisik yaitu wisata alam dan outbound di PPLH serta wisata
sejarah di situs-situs purbakala.
Ada beberapa rekomendasi untuk
meningkatkan potensi yang dimiliki Desa Seloliman yaitu mengadakan sosialisasi
tentang pengolalahan pertanian dan menata sistem distribusi hasil panen
agar petani bisa menjual hasil panennya tidak pada tengkulak, memberikan
fasilitas untuk industri kecil dan menengah berupa pelatihan, sarana dan
prasarana pembuatan, dan pemasaran hasil industri, melakukan perawatan
fasilitas umum dengan mengikutsertakan warga Desa Seloliman , pengadaan
transportasi umum dan memaksimalkan ojek sebagai transportasi umum saat ini,
serta pembekalan softskill, hardskill dan sebagainya yang didasarkan pada
kebutuhan pengembangan pertanian dan wirausaha.
Desa Seloliman dengan luas 4,62 km2 terletak
pada 07° 36’31,7” LS dan 112° 35’05,8” BT. Desa Seloliman terdiri dari tiga
dusun diantaranya Dusun Biting, Sempur, dan Balekambang. Batas-batas desa ini
yaitu sebelah Utara Desa Kesimen, Barat Desa Sugeng, Selatan Desa Kedungudi,
dan Timur Hutan,Ngoro. Desa ini memiliki total penduduk 2474 jiwa.
Nama Seloliman berasal dari kata
Sansekerta yaitu “Selo” yang berarti Batu dan “Liman” yang berarti Gajah.
Sehingga arti nama Seloliman sendiri berarti batu besar (diibaratkan
seperti gajah) karena konon katanya pada saat babad desa kondisi hutan
dan kawasan yang dibabad banyak ditemukan batuan besar dan sampai saat ini
masih banyak ditemukan batu-batu besar di pinggir jalan menuju kawasan Jolotundo.
Desa Seloliman memiliki banyak
budaya yang masih terjaga kelestariannya seperti Ruwah Dusun, Wayang Kulit,
Pencak Silat Mulya Sakti, Banthengan (kuda lumping), dan Karawitan. Selain itu,
juga terdapat situs purbakala Jalatundo, Punden Mbah Sumboj, dan Punden Bale
Sukudomas.
Landmark yang ada di Desa Seloliman
diantaranya kantor kepala desa, masjid, PPLH, sekolah, sumber air, kesehatan,
dan situs purbakala.
Banyak potensi yang terdapat di Desa Seloliman mulai dari potensi
fisik dan non fisik. Potensi fisik meliputi sumber mata air, perkebunan,
pertanian, dan peternakan serta potensi non fisik yaitu wisata alam dan outbound di PPLH serta wisata
sejarah di situs-situs purbakala.
Ada beberapa rekomendasi untuk
meningkatkan potensi yang dimiliki Desa Seloliman yaitu mengadakan sosialisasi
tentang pengolalahan pertanian dan menata sistem distribusi hasil panen
agar petani bisa menjual hasil panennya tidak pada tengkulak, memberikan
fasilitas untuk industri kecil dan menengah berupa pelatihan, sarana dan prasarana
pembuatan, dan pemasaran hasil industri, melakukan perawatan fasilitas
umum dengan mengikutsertakan warga Desa Seloliman , pengadaan transportasi umum
dan memaksimalkan ojek sebagai transportasi umum saat ini, serta pembekalan
softskill, hardskill dan sebagainya yang didasarkan pada kebutuhan pengembangan
pertanian dan wirausaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar