Rabu, 11 Januari 2017

Profil Desa

Gambar: Kantor Kepala Desa Seloliman

Desa Seloliman dengan luas 4,62 kmterletak pada 07° 36’31,7” LS dan 112° 35’05,8” BT. Desa Seloliman terdiri dari tiga dusun diantaranya Dusun Biting, Sempur, dan Balekambang. Batas-batas desa ini yaitu sebelah Utara Desa Kesimen, Barat Desa Sugeng, Selatan Desa Kedungudi, dan Timur Hutan,Ngoro. Desa ini memiliki total penduduk 2474 jiwa.

Nama Seloliman sendiri berasal dari kata Sansekerta yaitu “Selo” yang berarti Batu dan “Liman” yang berarti Gajah. Sehingga arti nama  Seloliman sendiri berarti batu besar (diibaratkan seperti gajah) karena konon  katanya pada saat babad desa kondisi hutan dan kawasan yang dibabad banyak ditemukan batuan besar dan sampai saat ini masih banyak  ditemukan batu-batu besar di pinggir jalan menuju kawasan Jolotundo.
Desa Seloliman memiliki banyak budaya yang masih terjaga kelestariannya seperti Ruwah Dusun, Wayang Kulit, Pencak Silat Mulya Sakti, Banthengan (kuda lumping), dan Karawitan. Selain itu, juga terdapat situs purbakala Jalatundo, Punden Mbah Sumboj, dan Punden Bale Sukudomas.
Landmark yang ada di Desa Seloliman diantaranya kantor kepala desa, masjid, PPLH, sekolah, sumber air, kesehatan, dan situs purbakala.
Banyak potensi yang terdapat di Desa Seloliman mulai dari potensi fisik dan non fisik. Potensi fisik meliputi sumber mata air, perkebunan, pertanian, dan peternakan serta potensi non fisik yaitu wisata alam dan outbound di PPLH serta wisata sejarah di situs-situs purbakala.
Ada beberapa rekomendasi untuk meningkatkan potensi yang dimiliki Desa Seloliman yaitu mengadakan sosialisasi tentang pengolalahan pertanian dan menata sistem distribusi  hasil panen agar petani bisa menjual hasil panennya tidak pada tengkulak, memberikan fasilitas untuk industri kecil dan menengah berupa pelatihan, sarana dan prasarana  pembuatan, dan pemasaran hasil industri, melakukan perawatan fasilitas umum dengan mengikutsertakan warga Desa Seloliman , pengadaan transportasi umum dan memaksimalkan ojek sebagai transportasi umum saat ini, serta pembekalan softskill, hardskill dan sebagainya yang didasarkan pada kebutuhan pengembangan pertanian dan wirausaha.
Desa Seloliman dengan luas 4,62 kmterletak pada 07° 36’31,7” LS dan 112° 35’05,8” BT. Desa Seloliman terdiri dari tiga dusun diantaranya Dusun Biting, Sempur, dan Balekambang. Batas-batas desa ini yaitu sebelah Utara Desa Kesimen, Barat Desa Sugeng, Selatan Desa Kedungudi, dan Timur Hutan,Ngoro. Desa ini memiliki total penduduk 2474 jiwa.
Nama Seloliman berasal dari kata Sansekerta yaitu “Selo” yang berarti Batu dan “Liman” yang berarti Gajah. Sehingga arti nama  Seloliman sendiri berarti batu besar (diibaratkan seperti gajah) karena konon  katanya pada saat babad desa kondisi hutan dan kawasan yang dibabad banyak ditemukan batuan besar dan sampai saat ini masih banyak  ditemukan batu-batu besar di pinggir jalan menuju kawasan Jolotundo.
Desa Seloliman memiliki banyak budaya yang masih terjaga kelestariannya seperti Ruwah Dusun, Wayang Kulit, Pencak Silat Mulya Sakti, Banthengan (kuda lumping), dan Karawitan. Selain itu, juga terdapat situs purbakala Jalatundo, Punden Mbah Sumboj, dan Punden Bale Sukudomas.
Landmark yang ada di Desa Seloliman diantaranya kantor kepala desa, masjid, PPLH, sekolah, sumber air, kesehatan, dan situs purbakala.
Banyak potensi yang terdapat di Desa Seloliman mulai dari potensi fisik dan non fisik. Potensi fisik meliputi sumber mata air, perkebunan, pertanian, dan peternakan serta potensi non fisik yaitu wisata alam dan outbound di PPLH serta wisata sejarah di situs-situs purbakala.
Ada beberapa rekomendasi untuk meningkatkan potensi yang dimiliki Desa Seloliman yaitu mengadakan sosialisasi tentang pengolalahan pertanian dan menata sistem distribusi  hasil panen agar petani bisa menjual hasil panennya tidak pada tengkulak, memberikan fasilitas untuk industri kecil dan menengah berupa pelatihan, sarana dan prasarana  pembuatan, dan pemasaran hasil industri, melakukan perawatan fasilitas umum dengan mengikutsertakan warga Desa Seloliman , pengadaan transportasi umum dan memaksimalkan ojek sebagai transportasi umum saat ini, serta pembekalan softskill, hardskill dan sebagainya yang didasarkan pada kebutuhan pengembangan pertanian dan wirausaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar